Sosialisasi Melalui Talkshow Diradio, Kadinkes Pamekasan Harap Dapat Tekan Angka Kematian Akibat Kasus Campak

Ralitafm.pamekasankab.go.id – Pamekasan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Gencar sosialisasi Bahaya Campak yang terjadi di masyarakat. Salah satunya bekerja sama dengan Radio Ralita FM yakni menggelar Talk Show, yang mengangkat tema “Kasus Campak di Pamekasan”. Acara tersebut digelar pukul 09.00 WIB, Senin (8/9/2025) pagi.

Talkshow tersebut menghadirkan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pamekasan dr. H. Syaifudin, M.Si., serta Kepala Puskesmas (Kapus) dr Henny Setyowati dengan membahas perkembangan kasus campak di Pamekasan serta langkah pencegahan yang perlu diperhatikan oleh seluruh masyarakat.

Dr. Syaifudin Kadinkes Pamekasan menjelaskan, penyakit campak disebabkan oleh virus yang menyerang anak-anak dengan gejala panas selama 5 hari, batuk, pilek, ruam di seluruh tubuh, dan mata merah. Penyakit ini mudah menular dari anak ke anak.

“Daerah dengan kasus terbanyak berada di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dengan 45 kasus, mayoritas dialami anak usia di bawah lima tahun. Dari total kasus, 56% dialami anak usia 1–4 tahun, 20% usia 5–9 tahun, dan 11% usia di atas 10 tahun”, katanya.

“Sejak Januari hingga awal September, tercatat 115 kasus campak dengan 6 kematian. Pada Agustus, terdapat 30 kasus baru, sedangkan pada September jumlahnya meningkat menjadi 47 kasus”, kata Kadinkes Pamekasan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinkes Pamekasan, selalu mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan anak-anaknya ke fasilitas kesehatan. Setiap Puskesmas setempat juga disiagakan untuk isolasi pasien campak, dan tenaga medis diminta tetap siaga menangani peningkatan kasus.

Dr. Syaifudin menegaskan, penyembuhan campak sangat tergantung pada daya tahan tubuh anak. Infeksi sekunder bisa memperparah kondisi, sehingga orang tua diimbau tidak menunda pemeriksaan ke dokter. Campak dapat dicegah melalui imunisasi.

“Cakupan imunisasi campak masih rendah, padahal 87% kasus bisa dicegah dengan imunisasi masal”, ungkapnya.

Selain itu, dampak dari campak dapat berbahaya. Sebab, dapat menurunkan nafsu makan, menimbulkan infeksi pencernaan, serta mudah sekali menular. Oleh karena itu, menjaga stamina dan memberikan asupan makanan bergizi seperti sayur, buah, serta vitamin A dan C sangat dianjurkan.

“Peningkatan kasus campak disebabkan karena masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Ibu-ibu harus peduli terhadap imunisasi dan gizi anak agar bisa mencegah penularan,” tegas dr. Syaifudin.

Melalui talk show di Radio Ralita FM ini, ia berharap agar seluruh elemen masyarakat khususnya warga di Pamekasan dapat lebih sadar akan bahaya campak sekaligus pentingnya imunisasi, pola hidup sehat, dan penanganan medis yang tepat. Sehingga angka kematian akibat campak dapat ditekan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *