Hidmat, Majelis Shongai Barokah Istighotsah Untuk Korban Tragedi PP. Al-Ghoziny Sidoarjo
PAMEKASAN – ralitafm.pamekasankab.go,id, Ratusan jama’ah berdzikir dan bersholawat di dusun Serkeser Dajah, desa Buddagan, kecamatan Pademawu, kabupaten Pamekasan, Minggu ( 05/10/2025) malam.
Suasana hidmat tersebut berlangsung di kediaman Nur Fajri Alim. Kegiatan rutin Majelis Sholawat Ngaji Santai (Shongai) Barokah ini dalam rangka istighotsah bersama untuk mendoakan keluarga besar PP. Al-Ghoziny Buduran Sidoarjo yang tertimpa musibah ambruknya bangunan mushollah pada Senin lalu.
Kegiatan rutinan setiap Minggu malam ini mengangkat tema : “Istighosah dan Doa Bersama untuk Keluarga Besar PP Al Khoziny Buduran Sidoarjo dan Para Santri Syuhada” yang dimulai pukul 19.00 WIB.
Nur Fajri Alim selaku tuan rumah menuturkan, kegiatan istighosah ini sebagai wujud rasa empati sekaligus ikhtiar spiritual untuk mendoakan para santri syuhada yang telah gugur dalam musibah tersebut.
“Istighosah ini kami niatkan untuk mendoakan korban musibah Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tuturnya.
Kegiatan istighotsah ini juga diisi dengan sholawat, pembacaan dzikir, dan tausiyah singkat. Doa bersama ini mengajak jamaah untuk memperkuat keimanan serta menumbuhkan semangat kebersamaan.
Di kesempatan itu, Kiai Istiqom Idris, penceramah dalam Majelis Shongai Barokah, menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo merupakan salah satu pesantren tertua di Nusantara yang telah melahirkan banyak ulama dan wali besar.
“Kiai Khozin Sepuh — demikian masyarakat menyebutnya — merupakan menantu KH Ya’qub dan pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Siwalanpanji pada periode ketiga,” tutur Kiai Istiqom.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banyak ulama besar yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Siwalanpanji, di antaranya KH M. Hasyim Asy’ari (Tebuireng, Jombang), KH Nasir (Bangkalan), KH Abdul Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang), KH Umar (Jember), KH Nawawi (pendiri Ma’had Arriyadl Ringin Agung Kediri), KH Usman Al Ishaqi (Alfitrah Kedinding, Surabaya), KH Abdul Majid (Bata-bata, Pamekasan), KH Dimyati (Banten), KH Ali Mas’ud (Sidoarjo), dan KH As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), serta banyak lagi ulama lainnya.
“Yang saya sebut di atas adalah para kiai dan para wali. Bahkan saat ini, pesantren tersebut bisa disebut sebagai pesantren para syuhada. Mari kita doakan semoga keluarga besar PP Al Khoziny diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi ujian ini,” pungkasnya.
Diketahui, Majelis Shongai Barokah dikenal sebagai wadah sholawat, ngaji, dan santai barokah yang terbuka bagi masyarakat umum. Kegiatan ini diharapkan dapat terus menjadi penggerak dakwah yang menebarkan kedamaian serta nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.