Raih Penghargaan Tingkat Nasional Pelestarian Bahasa Daerah, Berikut Perjuangan Disdikbud Pamekasan

ralitafm.pamekasankab.go.id – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan, meraih penghargaan ajang bergengsi tingkat nasional, atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam menyukseskan program pelestarian bahasa daerah dalam rangka revitalisasi bahasa daerah tahun 2024, melalui dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten setempat yang sebelumnya, Senin (26/05/2025) kemarin diberikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI) Abdul Mu’ti, diterima langsung oleh bupati KH Kholilurrahman di Jakarta.

Mohammad Alwi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan saat Talkshow di studio Ralita FM, Rabu (28/05/2025), didampingi Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Taufik Hidayat dan Mohammad Ridwan Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengabarkan, bahwa ada 44 kabupaten kota se Indonesia yang berhasil meraih penghargaan.

“Jawa Timur hanya 2 kabupaten, yakni Pamekasan dan Banyuwangi. Balai Bahasa dibawah Kemendikdasmen, setiap tahun melakukan penilaian terkait kometmen pelestarian dan pengembangan bahasa di Jawa Timur dan Madura,” terangnya.

Baca Juga : Bupati Pamekasan Ajak Semua Elemen Perangi Narkoba

58 CPNS Pemkab Pamekasan Terima SK, Bupati Kholil; Harap Para ASN Mampu Berkolaborasi dan Berinovasi

Kata Alwi, Bahasa Madura digunakan 6 kabupaten, yakni Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Situbondo dan Bondowoso.

Dari 6 kabupaten tersebut, Pamekasan dianggap memiliki komitmen pelestarian dan pengembangan bahasa Madura. Sementara, Banyuwangi satu-satunya kabupaten yang melestarikan bahasa Using.

Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pamekasan ini menuturkan, pihaknya tidak memahami secara pasti apa yang menjadi kriteria kabupaten Pamekasan meraih penghargaan tersebut. Namun, disamping siswa – siswi di Pamekasan untuk tingkat SD dan SMP berprestasi di ajang FTBI, ada pengimbasan bagi para siswa itu sendiri.

“Jadi siswa siswi kita berprestasi di ajang FTBI itu, kemudian juga ada pengimbasan yang dilakukan kepada siswa siswi 11 ribuan tingkat SD, dan 3 ribu siswa SMP, total pengimbasan 14 ribu siswa terkait bahasa Madura,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Alwi, pengimbasan terhadap gurunya, untuk SD ada sekitar 3863 guru, 1876 guru SMP. Total guru semuanya sekitar 5739 guru yang mendapatkan pengimbasan.

“ini semua mendapatkan pengimbasan dan mereka belajar bersama terkait dengan pengimbasan bahasa Madura ini, kita juga melakukan daring yang diikuti 21 ribu, jadi semunya bergerak,  dari gurunya kita lakukan pengimbasan (dicas), muridnya kita kasih ruang berkompetisi dan dilakukan seleksi” jelas Alwi.

Sementara, Menurut Taufik, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan menyatakan, salah satu faktor Pamekasan meraih penghargaan tersebut/ karena terdapat banyaknya prestasi siswa pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 lalu.

“Dimana, terdapat revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang diinisiasi balai bahasa Jawa Timur, dan Pamekasan merupakan juara umum dari pelestarian bahasa Madura tingkat SD dan SMP. Namun, proses seleksi ini tetap berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga Nasional, sehingga puncaknya mendapatkan penghargaan dari Kemendikdasmen RI,” tuturnya.

Demikian juga disampaikan Ridwan, Kabid SMP Pamekasan ini menyebut terdapat beberapa capaian yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan.

“kalau di SD itu dimulai dari seleksi tingkat kecamatan-kabupaten, di SMP seleksinya diinisasi dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa daerah. Disitu dilakukan melalui kegiatan lomba. Sekolah-sekolah mengirimkan pelajar atau murid yang sudah memiliki prestasi terkait dengan kemampuan bahasa daerah, kebetulan ada 4 juara 1, pertama juara lomba carakan Madura,” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *