Deklarasi Antinarkoba, Bupati Pamekasan Sebut Periode Pertama Sukses Bentuk Kampung Antinarkoba
Ralitafm.pamekasankab.go.id – Empat belas (14) tahun yang lalu, tepatnya tahun 2011 Pemkab Pamekasan membentuk Kampung Antinarkoba. Efeknya luar biasa, penyalagunaan narkoba mampu diredam dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Demikian ditegaskan Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman saat sambutan dalam Konferensi Pers, Deklarasi Antinarkoba dan Pemusnahan Barang Bukti Narkotika BNN Provinsi Jawa Timur, Rabu (4/6/2025).
Acara yang berlangsung di Pendopo Ronggosukowati tersebut mengusung tema “Kejahatan Narkoba sebagai Ancaman Kemanusiaan dan Ancaman Peradaban”.
“Kampung Antinarkoba tersebut dibentuk pada periode pertama kami di pendopo (menjadi Bupati Pamekasan, red). Saat itu meningkat dan bisa dikendalikan melalui Kampung Antinarkoba,” tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi gerbang salam ini merasa terhormat, Pamekasan jadi tuan rumah acara tersebut. Bukan hanya kehormatan, tekannya, tapi juga tantangan. Itu jadi atensi khusus yang diberikan ke Pamekasan terkait pemberantasan narkoba.
Baca juga : Bupati Pamekasan Ajak Semua Elemen Perangi Narkoba
“Kami terus bergerak dalam memerangi narkoba. Pamekasan menjadi kabupaten yang mampu mengendalikan narkoba,” ujar kiai Kholil sapaan akrab bupati periode kedua ini.
Bupati Kholilurrahman menambahkan, kedepan setiap kecamatan harus punya desa antinarkoba. Pihaknya akan terus menggulirkannya.
Penjelasan mantan anggota DPR RI ini, penyalahgunaan narkoba adalah ancaman nyata bagi generasi saat ini dan generasi masa depan. Sebab, mampu melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial dan mengancam ketahanan sosial masyarakat.
“Wilayah pesisir dan wilayah urban menjadi titik penyalahgunaan narkoba. Kita mesti kompak memeranginya dengan penuh keseriusan dan kewaspadaan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda Panempan Pamekasan itu.
Ditambahkan, merebaknya penyalahgunaan narkoba merupakan alarm bagi pemerintah dan masyarakat bahwa pencegahan harus dijelaskan secara sistematis. Jangan beri ruang sedikit pun bagi pelaku penyalahgunaan narkoba.
“Membentengi pemuda dari penyalagunaan narkoba adalah investasi untuk generasi emas. Seluruh elemen bangsa harus bergerak dalam mewujudkan Pamekasan, Madura, dan Indonesia bersinar (bersih narkoba),” tegasnya.
Bupati Kholilurrahman mengajak seluruh elemen pemerintah, aparat, dan masyarakat harus kolaboratif dalam mewujudkan Pamekasan maju berdaya saing dan sehat.
“Kita lindungi warga dari bahaya narkoba dan Pamekasan bisa jadi contoh keberhasilan dalam memberantas gelap narkoba,” urainya.
“Kami kini masif menggelar silaturahmi tiap bulan ulama-umara di pendopo. Juga masif di tingkat kecamatan guna mampu berbicara dengan semua tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan berbagai tingkat sosial kemasyarakatan. Itu bisa jadi wadah dalam memerangi bahaya laten narkoba,” tukasnya. (Rls)